BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkataan
"Dusun" "Desi" (ingat perkataan Swadesi), seperti juga
halnya dengan perkataan "negara", "Negari",
"Negory" (dari perkataan negaram), asalnya dari perkataan Sanskrit,
yang artinya tanah air, tanah asal, tanah kelahiran dan seterusnya. Perkataan
desa hanya dipakai di Jawa, Madura dan Bali. (Sukandar Wiraatmaja, 1972: 11). Pada daerah lainnya dipakai
istilah-istilah lain yang mernilih pengeritian yang sama seperti dusun di
Sumatera Selatan, dusun di Maluku, gampong dan menuasah di Aceh Kota, ucla atau
huta di Batak dan sebagainya. Namun demikian untuk menterjemahkan tentang
pengertian desa dapat ditinjau dari berbagai segi, sehingga tidak terdapat
rumusan yang seragam. (Dilahur. 1994. Geografi Desa dan Pengertian Desa. Jurnal Forum
Geografi. No 14 dan 15, V III, Hal 119-128).
Desa
itu adalah suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia den.gan
lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu ujud atau kenampakan di
muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi,
politik dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur terse but dan juga
dalam hubungannya dengan daerahdaerah lain. Definisi lain, yaitu oleh Sukandar
Wiraatmaja (1972:12) menyatakan yang dinamakan desa ialah suatu kesatuan hukum,
dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan
sendiri. Desa terjadi dari hanya satu tempat kediaman masyarakat saja., ataupun
terjadi satu induk dan beberapa tempat kediaman sebagian daripada masyarakat
hukum yang terpisah yang merupakan kesatuan-kesatuan tempat tinggal sendiri,
kesatuan-kesatuan mana dinamakan pedukuhan, kampung, cantilan, beserta tanah
pertanian, tanah perikanan darat ( empang, tambak, dan sebagainya), tanah hutan
dan tanah belukar. (Dilahur. 1994. Geografi Desa dan Pengertian Desa. Jurnal Forum
Geografi. No 14 dan 15, V III, Hal 119-128).
Pada makalah ini saya akan membahas tentang sejarah
Desa Mulya Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di bagian utara Provinsi Lampung.
Kabupaten Tulang Bawang Barat berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera
Selatan. Hal ini menjadikan Kabupaten Tulang Bawang Barat cukup strategis
sebagai pusat kegiatan ekonomi yang sedang berkembang. Secara geografis,
wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada koordinat 0410’‐04o42’ LS dan
104o55’–105o10’BT. Luas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah 120.100 ha. Desa-desa yang ada di Kabupaten Tulang
Bawang Barat memiliki
sejarahnya sendiri. Khusus nya untuk Desa Mulya Asri. Oleh karena itu, penulis meneliti
bagaimana
sejarah perkembangan Desa Mulya Asri yang masih jarang di teliti sebelumnya.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
Sejarah Desa Mulya Asri?
2.
Bagaimana Perkembangan Desa Mulya Asri?
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan
ditulisnya makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Sejarah
Awal Mula Desa Mulya Asri
2. Perkembangan
Desa Muya Asri Dari Terbentuknya Hingga Sekarang
1.4 Manfaat Penulisan
1.
Mengetahui Bagaimana Sejarah Desa
Mulya Asri
2.
Mengetahui Perkembangan Desa Mulya
Asri
3.
Menambah Wawasan Dan Pengetahuan
Tentang Desa Mulya Asri
4.
Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap
Desa
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Desa Mulya Asri
Desa
Mulya Asri merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang
Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Dengan jarak ke Kabupaten kurang lebih
20 Km. Merupakan daerah yang memiliki letak geografis dataran rendah. Tidak
terdapat wilayah pegunungan dan tidak ada wilayah pantai atau laut. Suhu
diwilayah Desa Mulya Asri hanya 20-35 derajat celcius. Dengan curah hujan 20-24
mm.
Adapun
batasan-batasan wilayah Desa Mulya Asri adalah sebagai berikut:
a. Sebelah
Timur dibatasi oleh Desa Gunung Batin
b. Sebelah
Barat dibatasi oleh Desa Margo Mulyo
c. Sebelah
Selatan dibatasi oleh Desa Tunas Asri
d. Sebelah
Utara dibatasi oleh Desa Candra Kencana
Luas
wilayah keseluruhan adalah 1362.7 ha/m2 yang terdiri atas:
a. Wilayah
pemukiman warga
b. Wilayah
perkebunan dan pesawahan
c. Wilayah
perkantoran
d. Luas
prasarana umum lainnya.
Desa
Mulya Asri dalam pelaksanaan tugas jawatan transmigrasi yang dilakukan pada
tahun 1972, yang didatangkan dari beberapa daerah pulau Jawa yang cara
penetapannya secara bertahap. Daerah yang pada awalnya adalah sebuah hutan
belantara dan berkat kerja keras dan kebersamaan antara warga transmigrasi maka
dibentuklah sebuah pemukiman penduduk dan area perladangan dan area pesawahan,
setelah satu tahun di daerah pemukiman penduduk dan para penduduk transmigrasi.
Lalu masyarakat sadar bahwa daerah yang ditempati itu perlu di beri nama, maka
berkumpulah para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan bersepakat
memberi nama daerah pemukiman tersebut dengan nama Desa Mulya Asri.
Kata
Mulya Asri yang berarti makmur, indah dipandang dan dirasakan untuk mencapai
kesejahteraan lahir dan batin tanpa kekurangan suatu apapun dan cita-cita para
transmigrasi yang penuh rasa persaudaraan gotong royong, bersama-sama untuk
memajukan dan membangun kampung.
Kampung
Mulya Asri mulai tahun 1972 sampai tahun 1979 statusnya adalah desa persiapan,
kemudian pada tahun 1979 dinyatakan menjadi desa definitif. Sesuai dengan
harapan dan cita-cita masyarakat Kampung Mulya Asri, pada saat berusia 25 tahun
fasilitas kebutuhan masyarakat terpenuhi antara lain, jalan yang diperbaiki,
listrik, PDAM sudah ada dan perumahan penduduk sudah memadai, dan lain-lainnya.
Sejarah
berdirinya Desa Mulya Asri pada tahun 1972 sejak didatangi oleh para
transmigrasi dari Pulau Jawa, Transmigrasi tersebut ada yang dari Jawa Barat
(Majalengka, Cianjur), Jawa Tengah (Semarang, Surakarta, Kebumen), Yogyakarta,
Jawa Timur (Ponorogo, Banyuwangi, Kendal, Tulungagung). Kemudian pada tahun
yang sama diberangkatkan juga Transmigrasi khusus dari Jawa Timur terdiri dari
Transmigrasi Peramuka, Transmigrasi khusus dari pensiunan Angkatan Darat dari
Siliwangi dan Pajajaran, kemudian tahun 1973 mulai didirikannya perkampungan
dibawah Departemen/jawatan transmigrasi,
Pada
tahun 1972 keadaan Desa Mulya Asri masih hutan belantara serta belum terbentuk
unit transmigrasi oleh karena itu para pendatang dengan dibantu jawatan
trasmigrasi mulai membangun jalan dan rumah-rumah transmigrasi. Setelah itu
mereka membentuk sebuah perkumpulan transmigrasi sesuai dengan nama daerah
asalnya, namun tidak terkhusus untuk transmigrasi Peramuka yang terpecah,
sedangakan untuk para pensiunan Angkatan Darat tetap berkumpul di Lingkungan I
Mulya Asri. Tujuan dari pelaksanaan transmigrasi tersebut adalah sesuai program
dari Presiden Soeharto pada masa Orde Baru untuk memeratakan pembangunan. Para
transmigrasi sebelum datang ke Lampung didata melalui pamong praja setempat dan
mendapat hak jaminan hidup 1 tahun dari pemerintah karena mereka pada saat itu
belum bisa menghasilkan tanaman sehingga kehidupannya ditopang oleh pemerintah.
Para transmigrasi tersebut mendapat bantuan seperti kebutuhan pokok beras,
minyak, susu, dll.
Setelah
mereka hidup dan menetap belum lama,
Mulya Asri mengalami masa sulit yaitu kemarau panjang sehingga nasib para
transmigrasi tersebut mengalami pasang surut banyak dari mereka yang kembali
lagi kedaerah asal nya, dan ada sebagaian yang bertahan hidup di Desa Mulya
Asri.
Melalui
program pemerataan pembanguan dari pemerintah daerah untuk pertama kalinya Desa
Mulya Asri memekarkan Desa Tunas Asri pada tahun 1988. Kemudian pada Tahun 2008
Desa Mulya asri berubah nama nya menjadi Kelurahan Mulya Asri dan sekitar tahun
2015 Kelurahan Mulya Asri terpecah dan mengalami pemekaran menjadi 3 desa yaitu
desa Mulya Asri Induk, Desa Mekar Asri, dan Desa Marga Asri, Alasan pemekaran
tersebut adalah karena luas wilayah Mulya Asri yang sangat luas serta jumlah
penduduk yang sangat padat.
Kehidupan Ekonomi Masyarakat Desa
Mulya Asri
Mayarakat
setempat pada umumnya bertumpu pada sektor Agraris (50%) sisanya adalah
Pedagang, Perkebunan, Wiraswasta, Swasta dan Para Pekerja lainnya. Komoditas
utama Desa Mulya Asri adalah Singkong (40%), Karet (40%) dan Padi (20%).
Kehidupan Sosial, Agama dan
Kepercayaan
Mayoritas
masyarakat menganut agama Islam (85%), Protestan (5%), Khatolik (5%), serta
Hindu (10%). Selain itu ada juga kepercayaan lokal seperti Pangestu. Masyarakat
tetep menganut agama Islam namun diimbangi dengan kepercayaan lokal. Masyarakat
Mulya asri juga mayoritas Suku Jawa (60%) sisanya para pendatang dari Sumatera
dan Jawa.
Keorganisasian Pemuda dan
Masyarakat
Untuk
organisasi di Kelurahan Mulya Asri ada Karang Taruna, Ibu PKK, LPM (Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat), Kader Posyandu, Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani),
Pemuda Pancamarga.
Sarana Prasarana dan Fasilitas Desa
Desa
Mulya Asri umum nya mengalami keterbatasan pada sarana dan administrasi perkantoran,
serta aksesbilitas pendukung berupa jalan masih perlu diperbaiki, Pada tahun
2020 sesuai program pemerintah pusat bawasannya kelurahan akan mengelola dana
subsidi untuk pemberdayaan masyarakat dan pembangunan sarana dan prasarana
serta bantuan dari pemerintah daerah melalui RAP (Rencana Anggaran
Pembelanjaan). Untuk sarana Wifi dan internet sudah ada namun untuk kelengkapan
kantor misalnya ruang pelayanan masih terkendala dan terbatas.
Tradisi Masyarakat Desa Mulya Asri
Masyarakat
Desa Mulya Asri memiliki sebuah tradisi yang unik seperti pada setiap perayaan
dan pemyambutan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yaitu tradisi Pawai
Budaya atau yang sering dikenal masyarakat sebagai Tradisi Karnaval. Kemudian
dalam menyambut hari besar agama islam yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW.
Masyarakat setempat mengadakan pengajian akbar, santunan fakir miskin, sunatan
massal untuk yatim piatu serta terbuka untuk umum. Selain itu ada Tradisi
kepemudaan pada perayaan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, biasanya Karang Taruna
mengadakan sebuah lomba seperti panjat pinang, makan kerupuk, balap karung dll.
Selain itu juga pada perayaan hari Kartini 1 Apri para ibu-ibu PKK mengadakan
berbagai lomba seperti lomba tumpeng, busana, pidato dll. Kemudian pada
peringatan hari Ibu juga mengadakan berbagai sosialisasi serta penyuluhan
kesehatan, serta pengobatan gratis untuk para lansia.
Tradisi
bersifat sakral dan tradisional biasanya pada tanggal 1 Muharam yang bertepatan
pada tahun baru islam, biasanya masyarakat Desa Mulya Asri mengadakan
selametan/kenduri, acara tersebut dilaksanakan diberbagai titik perempatan
jalan di Desa Mulya Asri. Uniknya tradisi ini adalah para peserta atau yang
mengikuti acara tersebut membawa makanan sendiri dari rumah untuk ditukarkan
kepada peserta yang lain setelah acara doa bersama selesai, setelah itu makanan
tersebut ada yang dibawa pulang dan ada juga yang dimakan ditempat. Tradisi
tersebut sampai saat ini masih berkembang. Maksud dan tujuan tradisi tersebut
adalah untuk mengingat dan mendoakan para leluhur nenek moyang serta mempererat
tali persaudaraan antar masyarakat setempat.
Sumber Data :(Wawancara Lurah Mulya
Asri dengan bapak Prambumi Restu Aji. 20 Oktober 2019. Pukul 16.00 WIB).
2.1 Perkembangan Desa Mulya Asri
Perkembangan
Desa Mulya Asri dimulai sejak berdirinya tahun 1972 lambat laun mengalami
perkembangan yang pesat hingga kini Desa Mulya Asri menjadi salah satu desa
yang mengalami kemajuan. Letak Geografis desa yang strategis yaitu berada pada
pintu masuk Kabupaten Tulang Bawang Barat menyebabkan desa ini dijadikan
sebagai pusat perekonomian berupa industri padat karya yang telah berkembang.
Sampai saat ini Desa Mulya Asri terus disokong oleh pemerintah daerah. Dari
berbagai data yang diperoleh Adapun orang-orang yang sudah pernah menjabat
sebagai kepala Desa Mulya Asri adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Data nama-nama Kepala Desa yang pernah menjabat
dikelurahan Mulya Asri
NO
|
Nama kepala desa dalam yang pernah
menjabat
|
Tahun Jabatan
|
1
|
Bp. K. Karjono
|
1975-1976
|
2
|
Bp. Jamin
|
1975-1976
|
3
|
Bp. Mardi Mulyono
|
1976-1977
|
4
|
Bp. Koco Sudarmo
|
1977-1978
|
5
|
Bp. Subardiman
|
1978-1980
|
6
|
Bp. Musa Hari
|
1980-1982
|
7
|
Bp. Subardiman
|
1982-1992
|
8
|
Bp. Jumali
|
1992-1993
|
9
|
Bp. Subardiman
|
1993-1996
|
10
|
Bp. Drs. Marsidi Hasan
|
1996-1997
|
11
|
Bp. Nur Muhammad, S.Sos
|
1997-1998
|
12
|
Bp. Darmo
|
1998-2006
|
13
|
Bp. Sudarmani, S.Pd.
|
2006-2016
|
14
|
Bp. Prambumi Restu Aji, SE.
|
2016-Sekarang
|
Tabel 4.2
Strukstur Organisasi Data desa
Mulya Asri
|
|||||||
|
|||||||
|
|||||||
Dari keseluruhan jumblah warga terbagi menjadi 2
lingkungan, 4 RW dan 40 RT Yaitu:
a.
Kepala lingkungan 01 dijabat oleh
Bapak H. Nur Kholik.
b.
Kepala lingkungan 02 dijabat oleh
Bapak Arifin Sutisna
Tabel 4.4
Daftar nama-nama yang menjabat didesa Mulya Asri
NO
|
RUKUN WARGA
|
RUKUN TETANGGA (RT)
|
1
|
Ketua RW
01
Dijabat oleh Bapak
Sukirno
|
RT I Bp. Puryadi
|
2
|
RT II BP. Umartono
|
|
3
|
RT III Bp. Sukirman
|
|
4
|
RT IV Bp. Suwito
|
|
5
|
RT V Bp.
Wiji Mustakim
|
|
6
|
RT VI Bp. Rumiyadi
|
|
7
|
RT VII Bp.
Jumani
|
|
8
|
RT VIII Bp. Ibnu Hajar
|
|
9
|
RT XI Bp. Jarudin
|
|
10
|
RT X Bp. Ngatno
|
|
1
|
Ketua RW 02 Dijabat oleh Bapak
Rumiadi
|
RT I Bp. A. Sumantri
|
2
|
RT II Bp. Arifin Sutisna
|
|
3
|
RT III Bp. Supeni
|
|
4
|
RT IV Bp. Jaya Sutisna
|
|
5
|
RT V Bp.
Mujiono
|
|
6
|
RT VI Bp.Waris
|
|
7
|
RT VII Bp. Slamet
|
|
8
|
RT VIII Bp. A.Mustakim
|
|
9
|
RT IX Bp. Karman
|
|
10
|
RT X Bp.
Yasir
|
|
1
|
Ketua
RW 03 Dijabat oleh Bapak
Maliki
|
RT I Bp.
Saman
|
2
|
RT II Bp.
Budiyanto
|
|
3
|
RT III Bp. Saratno
|
|
4
|
RT IV Bp. Siswanto
|
|
5
|
RT V Bp.
Dasuki
|
|
6
|
RT VII Bp. Bibit Waluyo
|
|
7
|
RT VIII Bp. Suparman
|
|
8
|
RT IX Bp. Ngadino
|
|
9
|
RT IX Bp. Nur
syarif
|
10
|
RT X Bp. Eka
Ansori
|
1
|
Ketua
RW 04 Dijabat oleh Bapak
Rumadi
|
RT I
|
Bp. Agung Wiranto
|
2
|
RT II
|
Bp. H. Sarno
|
|
3
|
RT III
|
Bp. Suwandi
|
|
4
|
RT IV
|
Bp. Jumadi
|
|
5
|
RT V
|
Bp. Ridwan Hidayat
|
|
6
|
RT VI
|
Bp. Deden
|
|
7
|
RT VII
|
Bp. Musaji
|
|
8
|
RT VIII
|
Bp. Ashari Saleh
|
|
9
|
RT IX
|
Bp. Sutaji
|
|
10
|
RT X
|
Bp. Erdal
|
Sumber data : Sub bagian adminitrasi Desa
Tabel 4.5
Jumlah Penduduk Desa Mulya Asri
Laki
–Laki
|
2240
|
Perempuan
|
2897
|
Kepala
Keluarga
|
817
|
Sumber Data :
Sub bagian Administrasi Desa
Berdasarkan
sumber yang ada maka penduduk desa Mulya Asri didominasi berjenis kelamin
perempuan yang berjumlah 2897, dan laki-laki hanya berjumlah 224, total jumlah
penduduk di Desa Mulya Asri sebanyak 5137 dan jumlah kepala keluarga hanya 817.
Perkembangan
Pendidikian di Desa Mulya Asri, pendidikan rata-rata warga setempat
berpendidikan SMA, desa Mulya Asri memiliki 13 gedung sekolah diantara nya
antara lain:
Tabel 4.6
Jumlah gedung sekolah di Desa Mulya Asri
NO
|
NAMA SEKOLAH
|
1
|
SMAN 2 Tulang Bawang Tengah
|
2
|
SMPN 1 Tulang Bawang Tengah
|
3
|
SMP Muhammadiyah Tulang Bawang Tengah
|
4
|
SMP An-Nur Tulang Bawang Tengah
|
5
|
SDN 1 Mulya Asri
|
6
|
SDN 2 Mulya Asri
|
7
|
SDN 3 Mulya Asri
|
8
|
SDN 4 Mulya Asri
|
9
|
SDN 5 Mulya Asri
|
10
|
SDN 6 Mulya Asri
|
11
|
SDN 7 Mulya Asri
|
12
|
Taman Kanak-Kanak ABA (Aisyiyah
Bustanul Athfal)
|
13
|
Taman Kanak-Kanak Al- Munawaroh
|
Sumber Data :
Sub bagian Administrasi Desa
Untuk
sarana beribadah di Desa Mulya Asri ini memiliki 26 tempat beribadah yang
tersebar di 40 RT. Mata pencarian masyarakat desa Mulya Asri rata-rata bertani,
berdagang, sebagiannya lagi sebagai buruh,dll. Adapun hasi pertanian di Desa
Mulya Asri di dominasi oleh karet, sebagian lainnya adalah sawit, singkong, dan
padi. Para penduduk berdagang seperti bahan pokok makan, dan keperluan seperti
beras, cabai, sayur-mayur, bawang merah, bawang putih, pakaian, dan perlengkapan
rumah tangga.
Di
daerah yang terletak didaratan rendah ini tidak ada daerah pegunungan maupun
daerah dekat dengan pantai atau laut. Adapun hasil peternakan di Desa Mulya
Asri didominasi oleh ternak sapi, kambing dan ayam.
Kondisi keagamaan dan sosial di Desa
Mulya Asri hampir sepenuhnya asli, dan masih menjunjung tinggi rasa
kekeluargaan dan gotong royong serta tradisi-tradisi peniggalan leluhur seperti
pada acara pernikahan yaitu kembar mayang, Tahlil, yasin, mitoni, peringatan 7
haru sesudah meninggal, ada beberapa warga yang beragama Hindu, Kristen, dan
Bufha. Namun mereka tetap menghormati terhadap ritual, acara keagamaan yang
diadakan masing-maisng agama tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Desa
Mulya Asri merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang
Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Dengan jarak ke Kabupaten kurang lebih
20 Km. Desa Mulya Asri berdiri sejak tahun
1972 melalui program transmigrasi secara bertahap dari Pulau Jawa. Asal mula
nama Mulya Asri yang berarti makmur, indah dipandang dan dirasakan untuk
mencapai kesejahteraan lahir dan batin tanpa kekurangan suatu apapun.
Melalui
program pemerataan pembanguan dari pemerintah daerah untuk pertama kalinya Desa
Mulya Asri memekarkan Desa Tunas Asri pada tahun 1988. Kemudian pada Tahun 2008
Desa Mulya asri berubah nama nya menjadi Kelurahan Mulya Asri dan sekitar tahun
2015 Kelurahan Mulya Asri terpecah dan mengalami pemekaran menjadi 3 desa yaitu
desa Mulya Asri Induk, Desa Mekar Asri, dan Desa Marga Asri.
3.2
Saran
Semoga pihak yang
terkait lebih Peduli dan mau mencari kebenaran akan
sejarah yang ada disekitarnya sehingga memudahkan dalam memahami sesuatu teutama
tempat dimana ia tinggali. Dan pula pemerintah lebih menduukung baik tenaga
maupun finansial mengenai sejarah-sejarah suatu tempat, karena segala hal
tentulah memiliki sejarahnya sendiri dan hal tersebut bermanfaat bukan hanya
untuk dikalangan beberapa orang saja namun untuk orang
banyak. Kepada mahasiwa seperti penulis lebih giatlah untuk mengkaji mengenai
sejarah disekitarnya kemudian dilestarikan.
DAFTRA PUSTAKA
(Dilahur. 1994. “Geografi Desa dan Pengertian Desa”. Jurnal Forum Geografi. No 14
dan 15, V III, Hal 119-128).
Arsylia. 2018. ”Nilai-Nilai
Pendidikan Islam Yang Terkandung Dalam Acara Sanggring Di Desa Mulya Asri
Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat”. Skripsi. Pendidikan Agama Islam,
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Wawancara Lurah Mulya Asri bapak
Prambumi Restu Aji. 20 Oktober 2019. Pukul 16.00 WIB.
LAMPIRAN
Wawancara
dengan bapak Prambumi Restu Aji selaku Lurah Mulya Asri
Foto
Bersama bapak Prambumi Restu Aji selaku Lurah Mulya Asri
Tugu
Garuda Menjadi Icon Desa Mulya Asri
Tradisi Pawai Budaya/Karnaval Desa Mulya Asri
Tradisi
Selametan/Kenduri 1 Muharam di Desa Mulya Asri
Salah
Satu Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Oleh Kader-Kade Posyandu Desa Mulya Asri
No comments:
Post a Comment